Monday, August 30, 2010

perihal makanan...

egala puji hanya milik Dzat yang Maha Kekal lagi abadi, yang menganugrahi kita nikmat Iman dan Islam yang tidak ternilai harganya, Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi. Dan walaupun seorang mahluk melahirkan apa yang ada di dalam hatinya atau pun menyembunyikannya, niscaya Allah swt akan membuat perhitungan dengan perbuatan tersebut. Maha Suci Allah yang tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Shalawat dan salam senantiasa kita kirimkan kepada Nabi yang kita cintai, yang kita contoh segala amal perbuatannya, Nabi yang kita rindukan perjumpaan dengannya beserta ahli keluarga beliau serta para sahabat r.anhum dan ummat seluruhnya yang mempertahankan sunnah-sunnah baginda Rasulullah hingga hari kiamat. Amma ba'du.

Saudaraku seiman yang saya cintai dalam keseharian kita sebagai manusia kita butuh makan untuk bisa beribadah kepada Allah dan beraktivitas sebagai kalifah. Maka persoalan makanan ini sangatlah penting karena tanpa makanan tubuh akan lemas dan tidak bertenaga.

Mengingat kita akan mulai berpuasa maka sangatlah baik jika permasalahan makanan ini kita bahas karena terkadang kita lupa diri saat berbuka setelah menahan lapar seharian atau ingin sahur pada waktu yang sudah sangat minim (mendekati imsak).

Dalam sholat kita banyak berdoa, dan Allah tidak menerima doa orang yang minumannya, makanannya dan pakaiannya berasal dari yang haram atau bersumber dari yang haram.

Rasulullah mengingatkan: “Wahai manusia, sesungguhnya Allah adalah Tuhan yang baik dan tidak menerima melainkan sesuatu yang baik pula, dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mu’min apa yang telah diperintahkan kepada Rasul-rasulNya, makanlah kamu dari makanan yang baik-baik dan berbuatlah amal-amal yang saleh, sesungguhnya Aku maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Shahih Muslim 1015. Q.S Al Mu’minun 23.51).

Kemudian Rasulullah menyebut sebagai contoh seseorang yang melakukan perjalanan jauh dan dalam keadaan kusut, berdebu, ia mengangkat tangannya ke langit dan berdoa, “ya Tuhanku, ya Tuhanku”, sedang makanannya dari makanan yang haram, minumannya dari minuman yang haram dan pakainnya dari yang haram dan dikenyangkan dengan yang haram maka bagaimana doanya bisa dikabulkan".

Mengenai makanan Allah SWT sudah memperingatkan kepada kita sebagai tanda cintaNya kepada kita yang senantiasa lalai.
“Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang mau memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau daging babi-karena sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih atas nama selain Allah.” (Q.S Al An;am 6.145).

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (Q.S Al-An’am 6.121).

1. BANGKAI
2. DARAH
3. DAGING BABI
4. SEMBELIHAN UNTUK SELAIN ALLAH
5. HEWAN YANG DITERKAM BINATANG BUAS
6. BINATANG BUAS BERTARING
7. BURUNG YANG BERKUKU TAJAM
8. KHIMAR AHLIYYAH (KELEDAI JINAK)
9. AL-JALLALAH
10. AD-DHAB (SEJENIS BIAWAK) BAGI YANG MERASA JIJIK DARINYA
11. HEWAN YANG DIPERINTAHKAN AGAMA SUPAYA DIBUNUH
12. HEWAN YANG DILARANG UNTUK DIBUNUH
13. BINATANG YANG HIDUP DI 2 (DUA) ALAM

Ketika kita membaca Ayat diatas maka yang paling pertama Allah swt haramkan adalah Bangkai dan yang kedua adalah Darah, inilah yang menarik dalam keseharian kita karena ummat Islam hari ini lebih takut terhadap Babi tanpa mengetahui esensi dari Bangkai dan Darah yang lebih utama.

Ummat Islam hari ini tidak perduli asal makanannya dari mana, karena apabila kita tengok warung-warung yang jual non muslim pun sampai yang masak non muslim tetap ramai disantronin ummat Islam tanpa perduli halal atau haramnya makanan tersebut, padahal permasalahan makanan ini sangatlah penting mengingat Kakek kita Nabi Adam a.s dan Istri beliau Siti Hawa dilempar dari Surga karena permasalahan makanan.

Jika kita tengok tempat pemotongan daging sapi di negara kita ini sangatlah menyedihkan dimana yang bekerja memotong rata-rata ummat Muslim yang tidak taat (Malas Sholat dan rajin Minum khamar), ini bukan permasalahan sangka baik atau buruk tapi sudah banyak riset yang dilakukan bahkan ada yang memasak darah hewan yang disembelih untuk dijadikan daging hati.

Cara pemotongan ayampun sudah jarang ummat muslim memperhatikan adab dan tata caranya apalagi distribusi dari tempat-tempat pemotongan ini sudah menyebar dimana-mana. (Sari Laut, Bakso gerobak, Warung Bakso, Restoran-restoran di mall, Mie kering, daging kemasan dan semua tempat yang disuplai daging atau yang membeli di pasar) malah negara kita menyuplai daging ekspor yang sudah jelas orang yang memotong non muslim (mengingat negara kita mayoritas muslim tapi pengawasan terhadap makanan sangat minim).

Mentega, Susu, Gula-gula, Biskuit dan banyak lagi makanan kemasan lainnya adalah menggunakan Lemak, dimana lemak yang digunakanpun sangat diragukan proses penyembelihan hewan ternaknya.

“Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.” (Q.S Al-An’am 6.121).

Bangkai Yaitu hewan yang mati bukan karena disembelih atau diburu. Hukumnya jelas haram dan bahaya yang ditimbulkannya bagi agama dan badan manusia sangat nyata, sebab pada bangkai terdapat darah yang mengendap sehingga sangat berbahaya bagi kesehatan.

hewan yang mati karena tercekik baik secara sengaja atau tidak.
hewan yang mati karena dipukul dengan alat/benda keras hingga mati olehnya atau disetrum dengan alat listrik.
hewan yang mati karena jatuh dari tempat tinggi atau jatuh ke dalam sumur sehingga mati.
hewan yang mati karena ditanduk oleh hewan lainnya.

Untuk Indomie atau mie-mie kemasan pun sudah sebaiknya kita kurangi atau hindari mengingat pernah ada isu mengandung babi (Sudah masuk kategori syubhat), walaupun tidak begitu mie instan mengandung formalin yang kurang bagus untuk otak termasuk fitsin (menyebabkan kebodohan).

Saudaraku seiman jikalau memang ingin mengkomsumsi daging maka saksikanlah sendiri pemotongannya atau antum potong sendiri hewan ternaknya, jika tidak mampu maka bersabarlah karena masih banyak makanan lain yang Allah sediakan untuk kita, bahkan Ikan lebih aman untuk dikonsumsi. Janganlah kita seperti orang kafir yang ditegur oleh Allah.

"Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka." (Q.S Muhammad 12)

“Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya”.
(Q.S Abasa 80.24)

Allah SWT maha Mengetahui kalau kita ini penuh dengan hawa nafsu yang susah dikendalikan maka Allah SWT kuasa menciptakan air laut untuk menjernihkan darah pada ikan sebagai pengganti daging ternak.
“Dari Ibnu Umar berkata: ” Dihalalkan untuk dua bangkai dan dua darah. Adapun dua bangkai yaitu ikan dan belalang, sedang dua darah yaitu hati dan limpa.” (Shahih. Lihat Takhrijnya dalam Al-Furqan hal 27 edisi 4/Th.11)

Rasululah juga pernah ditanya tentang air laut, maka beliau bersabda:
“Laut itu suci airnya dan halal bangkainya.”
Rasulullah bersabda: “Laut itu suci airnya dan halal bangkainya”
(HR. Daraqutni: 538).

Buat Ihwa dan Akhwatku seiman yg Insya Allah dicintai dan diRidhoi Allah SWT, semoga dengan membaca artikel ini terutama ana yang menulis bisa kita amalkan dan sampaikan dan untuk lebih banyaknya saudara-saudara qt yg menerima pesan da'wah ini mohon untuk mungundang temannya yang lain untuk dapat bergabung di Group ini.

Ada benarnya datangnya dari Allah dan adapun kesalahan yang terdapat pada artikel ini dikarenakan karena kebodohan dan kekurangan ilmu ana.

..Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

No comments:

Post a Comment